Rabu, 01 Maret 2017

contoh asam basa garam

Contoh Asam, Basa, Garam


Contoh-contoh Asam
Asam dapat dengan mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Dalam makanan, minuman, buah-buahan, air hujan bahkan di dalam tubuh kita. Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu asam organik dan asam mineral.
Asam organik berasal dari sumber alami (tumbuhan dan hewan), umumnya bersifat asam lemah. Contoh asam organik adalah asam sitrat terdapat dalam buah jeruk, asam format terdapat dalam gigitan/sengatan semut dan sengatan lebah dan asam asetat yang terdapat dalam cuka makan. Asam mineral adalah senyawa asam seperti asam klorida (asam lambung) terdapat dalam sistem pencernaan manusia dan hewan. Asam mineral banyak juga dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan umumnya bersifat asam kuat. Contoh asam mineral adalah asam klorida yang digunakan secara luas dalam industri, asam sulfat untuk aki mobil dan asam fluorida yang biasanya digunakan pada pabrik kaca.
Berdasarkan kekuatannya asam dibagi menjadi dua jenis, yaitu asam kuat dan asam lemah. Kekuatan suatu asam dapat ditentukan dari kemampuannya melepaskan ion hidrogen yang bermuatan positif (ion H+) ketika dilarutkan dalam air. Semakin banyak ion H+ yang dilepaskan, semakin kuat sifat asamnya.
Berikut ini adalah tabel beberapa contoh asam kuat dan asam lemah.

Contoh-contoh Basa
Sama halnya dengan zat asam, zat basa juga dapat dengan mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Sifat licin dan rasanya yang pahit merupakan cara mudah untuk mengenali zat basa. Beberapa contoh zat basa yang sering digunakan adalah:
  1. Natrium hidroksida / soda api / soda ash dan kalium hidroksida, sebagai bahan baku pembersih dalam rumah tangga, misalnya sabun mandi, sabun cuci, detergen, pemutih dan pembersih lantai
  2. Magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida, terkandung dalam obat nyeri lambung (antasid)
  3. Amoniak, untuk pelarut desinfektan (pencegah terjadinya infeksi) dan bahan baku pupuk urea
Sama seperti asam, basa juga dibedakan menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan suatu basa dapat ditentukan dari kemampuannya melepaskan ion hidroksida yang bermuatan negatif (ion OH-) ketika dilarutkan dalam air. Semakin banyak ion OH- yang dilepaskan, semakin kuat sifat basanya. Semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH-.
Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata hidroksida. Berikut ini tabel beberapa contoh basa kuat dan basa lemah:

Contoh-contoh Garam

Salah satu cara memperoleh senyawa garam adalah dengan cara mereaksikan zat asam dengan zat basa. Reaksi ini dikenal dengan reaksi penggaraman atau disebut juga reaksi netralisasi. Dalam kehidupan sehari-hari garam yang sering digunakan antara lain: garam dapur (NaCl), garam inggris (MgSO4) sebagai obat pencahar, soda kue (NaHCO3) sebagai pengembang roti, monosodium glutamat (MSG) sebagai penyedap rasa.
Sifat garam tergantung pada asam dan basa pembentuknya. Garam yang berasal dari reaksi antara asam dan basa dapat bersifat asam, basa atau netral.
Garam yang bersifat asam, memiliki pH < 7, berasal dari reaksi antara asam kuat dan basa lemah. Contoh: NH4Cl (amonium klorida / salmoniak), dan NH4NO3 (amonium nitrat).
Garam yang bersifat basa, memiliki pH > 7, berasal dari reaksi antara asam lemah dan basa kuat. Contoh: KNO2 (kalium nitrit), NaHCO3 (natrium bikarbonat / soda kue), NaCH3COO (natrium asetat), KCN (kalium sianida / potas), dan KF (kalium fosfat).
Garam yang bersifat netral, memiliki pH = 7, berasal dari asam kuat dan basa kuat.
Contoh: NaCl (natrium klorida), KI (kalium iodida), dan KNO3 (kalium nitrat).

Reaksi penggaraman (netralisasi) sangat berguna bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai pemanfaatan reaksi netralisasi, misalnya:
  1. Untuk mengurangi rasa sakit dan iritasi akibat sengatan lebah yang mengandung asam digunakan soda kue (natrium bikarbonat)
  2. Nyeri lambung akibat kadar asam klorida dalam lambung yang berlebihan dinetralisir dengan obat yang mengandung basa magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida
  3. Limbah cair hasil industri yang dibuang ke sungai mengandung zat asam yang dapat menyebabkan kematian ikan oleh karenanya ditambahkan aluminium hidroksida untuk menetralkannya
  4. Mulut kita mengandung zat asam sisa makanan dan minuman yang dapat merusak gigi dan menimbulkan bau mulut, untuk menetralisirnya kita menggunakan pasta gigi yang mengandung zat basa
  5. Tanah yang terlalu asam akibat hujan asam dan tanah gambut, dapat menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik. Untuk mengatasinya tanah diberi senyawa yang bersifat basa, misalnya kalsium oksida, kalsium hidroksida atau kalsium karbonat sebelum ditanami.

membedakan asam dan basa

Membedakan Asam dan Basa

A. Membedakan Asam dan Basa
–  Sifat Keasaman suatu larutan dinyatakan dengan nilai ph
– untuk membedakan larutan Asam dan Basa digunakan INDIKATOR
– Indikator alami adalah indikator yang dibuat dari ekstrak tumbuhan-tumbuhan tertentu yang memiliki warna. Contoh indikator alami:
# Daun kubis ungu
# Kunyit
# kayu secang dan lain-lain
– Indikator buatan adalah indikator yang di buat di pabrik
1. Kertas Lakmus
terdapat 2 macam kertas lakmus. Kertas lakmus merah dan biru
B. Asam
asam adalah Senyawa yang menghasilkan ion hidrogen ( H) ketika dilarutkan kedalam air.
pH nya kurang dari 7
Sifat – sifat larutan asam :
–          Rasanya masam
–          Bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion Hidrogen
–          Mengubah warna lakmus biru menjadi merah
–          Dapat menghantarkan arus listrik
C. Basa
Basa adalah senyawa yang menghasilkan ion hidroksida ( OH+ ) ketika dilarutkan ke dalam air.
pHnya lebih dari 7
Sifat-sifat larutan basa :
–          Rasanya pahit
–          Bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion Hidroksida
–          Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
–          Dapat menghasilkan arus listrik

menghitung jarak sudut dan azimut

Komponen dalam penentuan posisi suatu titik antara lain jarak, sudut, dan azimut.
Jarak adalah rentangan terpendek antara dua titik. Jauh rentangan antara dua titik dinyatakan   dalam satuan ukuran panjang.
Pada pengukuran dengan teodolit terdapat dua bacaan lingkaran, yaitu:
1. Bacaan lingkaran vertikal
  • Bacaan lingkaran vertikal menunjukkan sudut vertikal.
  • Sudut vertikal digunakan untuk menghitung jarak datar.
2. Bacaan lingkaran horisontal
  • Bacaan lingkaran horisontal menunjukkan arah horisontal teropong ke suatu target.
  • Sudut horisontal  adalah selisih antara dua arah horisontal yang berlainan (bacaan FS – bacaan BS).
  • Sudut horisontal selanjutnya digunakan untuk menghitung azimut poligon.
Sudut horisontal dibedakan menjadi:
  1. Sudut dalam (interior angle) adalah sudut yang terletak di bagian dalam poligon tertutup.
  2. Sudut luar (eksterior angle) adalah pelingkar sudut dalam pada poligon tertutup.
  3. Sudut ke kanan (angle to the right) adalah sudut menuju FS dengan putaran searah jarum jam.
  4. Sudut ke kiri (angle to the left) adalah sudut menuju FS dengan putaran berlawanan jarum jam.
  5. Sudut defleksi adalah sudut miring antara sebuah garis dan perpanjangan garis sebelumnya.
    • Sudut defleksi kiri = sudut defleksi yang belok ke kiri.
    • Sudut defleksi kanan = sudut defleksi yang belok ke kanan.
sudut horisontalGambar 1. Macam-macam sudut horisontal
Azimuth adalah besar sudut antara utara magnetis dengan titik target.
Jika azimut awal diketahui dan sudut horisontal titik-titik poligon diukur, maka azimut sisi poligon yang lain bisa dihitung dengan rumus berikut:
αn;n+1 = α+ β– 180o             jika βn adalah sudut kanan
αn;n+1 = α– β+ 180o             jika βn adalah sudut kiri
Jika diketahui koordinat A (XA,YA) dan koordinat B (XB,YB), maka azimut dari titik A ke titik B adalah:
αAB = arc tg ((XB-XA)/(YB-YA))
Dasar untuk menentukan letak kuadran azimut:
Jika ∆X+/∆Y+, maka azimut (α) terletak di kuadran 1.
Jika ∆X+/∆Y, maka azimut (α) terletak di kuadran 2.
Jika ∆X/∆Y, maka azimut (α) terletak di kuadran 3.
Jika ∆X/∆Y+, maka azimut (α) terletak di kuadran 4.
Catatan:
Jika hasil hitungan azimut αn;n+1> 3600    maka    αn;n+1 – 3600
Jika hasil hitungan azimut αn;n+1< 00        maka    αn;n+1 + 3600.
Sedangkan jarak AB adalah:
DAB= (XB-XA)/Sin αAB = (YB-YA)/Cos αAB
Berikut ini disajikan beberapa contoh perhitungan jarak, sudut, dan azimut.
Contoh 1.
Hitunglah azimut kaki-kaki poligon berikut ini:
poligon terbuka
Jawab:
α12 = 120o00’00”  (diketahui)
α23= α122– 180o = 120o00’00”+100000’00”-180o = 40o00’00”
α34= α233– 180o = 40o00’00”+210000’00”-180o = 70o00’00”
α45= α344– 180o = 70o00’00”+190000’00”-180o = 80o00’00”
Contoh 2.
Hitunglah azimut kaki-kaki poligon berikut ini:
poligon tertutup
Jawab:
αAB = 60o00’00”    (diketahui)
αBC= αAB – β+ 180o = 60o00’00”- 95000’00” +180o = 145o00’00”
αCD= αBC – β+ 180o = 145o00’00”- 60000’00” +180o = 265o00’00”
αDA= αCD – β+ 180o = 265o00’00”- 85000’00” +180o = 360o00’00”
αAB= αDA – β+ 180o = 360o00’00”- 120000’00” +180o = 420o00’00” – 360o00’00” = 60o00’00”
(Hasil hitungan benar, karena αAB hitungan = αAB diketahui. Dengan kata lain azimut awal = azimut akhir).
Contoh 3.
Hitunglah jarak, azimut, dan sudut dalam dari poligon berikut ini:
koord.poligon
Jawab:
Jarak kaki-kaki poligon:
dab
Azimut kaki-kaki poligon: (perhatikan letak kuadran)
αAB    = tg-1 (XB-XA)/(YB-YA) = tg-1 (300-100)/(300-200)
= tg-1 (200)/(100) = 63026’06”                                                                          (kuadran 1)
αBC    = tg-1 (XC-XB)/(YC-YB) = tg-1 (500-300)/(200-300)
= tg-1 (200)/(-100) = 1800 – 63026’06” = 116033’54”                                      (kuadran 2)
αCD    = tg-1 (XD-XC)/(YD-YC) = tg-1 (300-500)/(100-200)
= tg-1 (-200)/(-100) =1800 + 63026’06” = 243026’06”                                  (kuadran 3)
αDA    = tg-1 (XA-XD)/(YA-YD) = tg-1 (100-300)/(200-100)
= tg-1 (-200)/(100) =3600 – 63026’06” = 296033’54”                                     (kuadran 4)
Sudut dalam (interior angle) titik-titik poligon: (jika hasilnya negatif tambahkan 3600)
βA = αAD – αAB = (αDA-1800) – αAB = (296033’54”- 1800) – 63026’06” = 53007’48”
βB = αBA – αBC = (αAB-1800) – αBC = (63026’06”- 1800) – 116033’54” = -233007’48”+ 3600
= 126052’12”
β= αCB – αCD = (αBC-1800) – αCD = (116033’54”- 1800) – 243026’06” = -306052’12”+ 3600
= 53007’48”
βD = αDC – αDA = (αCD-1800) – αDA = (243026’06”- 1800) – 296033’54” = -233007’48”+ 3600
= 126052’12”

awal sejarah berdirinya ri

Awal Sejarah Berdirinya Negara Republik Indonesia


Berdirinya negara Indonesia tidak lepas dari sejarah kerajaan-kerajaanyang ada dan pernah berdiri di tanah Indonesia, ratusan tahun penjajahan bangsa asing, dan pergerakan perjuangan rakyatnya yang menuntun kesatuan. Dalam sejarahnya, agama yang menjadi agama mayoritas selalu berubah-ubah seiring perkembangan agama di negara lain. Indonesia sendiri merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari 17.508 pulau dengan 6.000 pulau ditinggali.

Indonesia Prasejarah
Homo erectus yang menempati Indonesia pada jaman Paleolitik dipercaya telah berhasil mengembangkan alat-alat prasejarah yang artefaknya ditemukan di Sangiran dan Ngandong. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya fosil mamalia yang memiliki 18 luka sayatan dari alat-alat prasejarah tadi. Luka sayat ini menjadi dokumentasi pertama adanya penggunaan alat di Sangiran, dan menjadi bukti sejarah pertama akan penggunaan alat dari cangkang di seluruh dunia. Pada masa Neolitik, alat-alat yang terbuat dari batu seperti kapak batu dan cangkul batu dikembangkan oleh masyarakat Austronesia yang tinggal di kepulauan Indonesia. Pada masa Neolitik ini juga lah struktur-struktur batu besar mulai banyak terlihat.
Awal Sejarah Berdirinya Negara Republik Indonesia
Jaman Megalitik adalah masa-masa yang akan menjadi awal sejarah berdirinya negara republik Indonesia karena pada masa ini sudah mulai banyak struktur megalitik yang ditemukan di seluruh penjuru nusantara. Ada juga piramida bertapak yang bernama Punden Berundak yang ditemukan di beberapa titik di Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan kepulauan Sunda. Struktur megalitik yang masih terawat dengan baik hingga abad ke-19 dapat ditemukan di Nias, pulai terpencil di Sumatera Utara, Sumba, dan Toraja. Jaman perunggu tiba di Indonesia dengan masuknya kultur Dong Son yang membawa teknik-teknik penggunaan perunggu, pumbuatan ikat, dan pengairan sawah. Pada masa ini, agama yang dianut oleh kebanyakan masyarakat di area nusantara adalah animisme.
Jaman Kerajaan di Indonesia
Pada masa-masa awal munculnya kerajaan di Indonesia, agama yang mereka anut adalah Hindu karena mereka dipengaruhi oleh budaya India. Dari beberapa prasasti yang ditemukan, dipercaya bahwa di Gunung Raksa, Panaitan ditemukan sebuah patung Ganesha dari abad pertama. Ada juga bukti yang ditemukan tentang sebuah kerajaan Sunda di Jawa Barat yang ada pada abad ke-2 yang juga merupakan perkiraan masa dibangunnya Kuil Jiwa di Batujaya.
Masa-masa kerajaan ini merupakan tonggak lain yang menjadi sejarah berdirinya negara Indonesia, karena pada masa ini sudah ada pemikiran dari beberapa raja untuk menyatukan Indonesia. Salah satu kerajaan yang cukup terkenal adalah Tarumanagara yang berjaya sekitar tahun 358 hingga 669 dan berlokasi di Jawa Barat, dekat dengan tempat yang sekarang menjadi kota Jakarta. Raja ke-5 mereka, Purnawarman, menjadi pembuat prasasti paling awal di Jawa, yaitu prasasti Ciaruteun di Bogor yang memiliki telapak kakinya.
Agama Islam menjadi agama lain yang menguasai nusantara saat pedagang muslim memasuki daerah Indonesia sekitar abad ke-13 di Sumatera bagian utara. Tidak seperti penyebaran agama Hindu dan Buddha yang pesat, penyebaran agama Islam amat rumit dan pelan. Penyebarannya hanya melalui jual beli, dan yang pertama menjadi penganut agama baru ini adalah raja-raja dan pedagang. Baru pada akhir abad ke-16 Islam mendominasi area Jawa dan Sumatera, dan bahkan di beberapa bagian nusantara harus membaur dengan kepercayaan yang sudah ada. Hanya di Bali mayoritas penduduknya tetap menganut kepercayaan dari masa kerajaan sebelumnya, yaitu agama Hindu.
Berkembangnya agama Islam juga otomatis mengubah anutan agama kerajaan-kerajaan yang telah dan akan berdiri. Salah satu dari kerajaan tersebut merupakan Kesultanan Mataram. Pada tahun 1584, Senopati Ingalaga menggantikan ayahnya sebagai raja dan kekuatan militer Mataram meningkat tajam. Setelah Ingalaga turun dan digantikan Seda ing Krapyak, perang terus berlanjut, dan pada masa pemerintahan Krapyak juga terjadi kontak pertama dengan VOC. Kerajaan ini runtuh pada masa pemerintahan Amangkurat II di tahun 1677 karena ulah Belanda.
Masa Penjajahan
Bermula dari pendudukan Malaka pada tahun 1512, Portugal akhirnya tiba di Indonesia dan menjadi bangsa Eropa pertama yang menduduki tanah nusantara. Tujuan mereka adalah untuk mendominasi rempah-rempah dan menyebarkan ajaran Katolik. Mereka mulai mendirikan pos jual-beli dan benteng di kepulauan Ternate, Ambon, Solor, dan pulua-pulau lainnya. Puncak kejayaan aktifitas misionaris Portugal adalah pada abad ke-16 akhir, dimana pada saat itu kejayaan Portugal tinggal Solor, Flores, dan Nusa Tenggara menyusul kekalahan mereka di Ternate dan Maluku.
Pada tahun 1619, pendudukan Jawa oleh VOC menjadi bagian terkelam dari sejarah berdirinya negara Indonesia. Pendudukan itu bermula dengan pendirian kota Batavia, dimana setelahnya VOC menjadi sangat berperan dalam politik di pulau Jawa dan beberapa kali melakukan perang dengan Kerajaan Mataram dan Banten. VOC mengalami kebangkrutan pada tahun 1800 dan dibubarkan, sehingga Thomas Stamford Raffles ditunjuk untuk mengambil alih pada tahun 1816 setelah sebelumnya nusantara sempat diduduki oleh Inggris. Cultuurstelsel diterapkan pada tahun 1830, membawa Belanda dan Indonesia menuju kemakmuran dan sistem ini dihapuskan pada tahun 1870. Pada tahun 1901, Belanda mulai menerapkan Politik Etis yang mulai sedikit lebih manusiawi.
Pendudukan dan penjajahan Jepang di Indonesia pada tahun 1940 menjadi bagian akhir sejarah berdirinya Indonesia terlebih dengan telah berdirinya beberapa gerakan nasionalis sejak 1908 seperti Budi Utomo dan Sarekat Islam. Pendudukan Jepang dilatarbelakangi embargo besar-besaran Amerika terhadap pasokan minyak bumi Jepang. Pada tahun 1942, seluruh pasukan Belanda di Indonesia berhasil dikalahkan, dan pada tahun 1943 Soekarno dan Muhammad Hatta diberi penghargaan oleh Kaisar Jepang. Kekalahan Jepang pada Sekutu mendorong barisan pemuda Indonesia untuk menculik Soekarno dan Hatta untuk mendeklarasikan kemerdekaan pada 17 Agustus, dan akhirnya menjadi awal berdirinya negara Indonesia ini.

Rabu, 22 Februari 2017

reaksi dan proses fotosintesis pada tumbuhan

Reaksi Dan Proses Fotosintesis Pada Tumbuhan


proses fotosintesis
Fotosintesis merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani, yakni foto dan synthesis. Foto sendiri diartikan sebagai cahaya sedangkan synthesis merupakan kata yang bermakna menggabungkan atau penggabungan. Kata fotosintesis sering digunakan dala lingkup kajian ilmu biologi. Apa sebenarnya fotosintesis tersebut? Secara sederhana, ia bisa diartikan sebagai proses pembuatan makanan yang dilakukan oleh tumbuhan berwarna hijau dengan melibatkan cahaya matahari di dalamnya. Selain matahari, proses fotosintesis ini juga melibatkan beberapa enzim. Proses fotosintesis ini biasa dilakukan oleh tumbuh-tumbuhan, beberapa jenis alga dan juga bakteri dalam rangka menghasilkan energi yang akan digunakan dalam berbagai aktifitas. Energi tersebut biasa juga disebut dengan nutrisi.

Daun pada tumbuhan memiliki fungsi utama yakni sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis. Sebenarnya, fotosintesis tak hanya penting bagi tumbuhan tetapi juga bagi semua makhluk hidup yang menghuni bumi. Mengapa? Sebab oksigen yang ada di bumi ini sebagian besar diproduksi oleh tumbuhan. Hal inilah yang menjadikan pepohonan sering dijuluki paru-paru planet bumi. Organisme yang melakukan proses fotosintesis dikenal dengan nama fototrof. Fotosintesis sebenarnya merupakan salah satu cara asimilasi karbon sebab pada proses fotosintesis , karbon bebas kemudian diikat sehingga menjadi gula.

Proses fotosintesis pada terdapat pada tumbuhan hijau yang bersifat autotrof yakni bisa menyusun makanannya sendiri. Melalui daun, tumbuhan menyerap molekul karbondioksida juga air dalam rangka menghasilkan gula dan juga oksigen. Kedua senyawa tersebut kemudian akan digunakan sebagai penyokong pertumbuhannnya. Adapun persamaan rekaksi yang terjadi dalam proses fotosintesis adalah sebagai berikut:


6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2

Tumbuhan yang melakukan proses fotosintesis memerlukan bantuan cahaya matahari. Mereka mampu menyerap cahaya tersebut sebab mereka memiliki zat hijau daun atau klorofil. Klorofil ini sendiri ada di dalam bagian organel bernama kloroplast. Pada bagian daun tumbuhan, terdapat dua lapisan sel yang dinamai denegan mesofil. pada bagian ini terdapat kurang lebih setengah juta kloroplast yang tersebar di setiap millimeter persegi. Cahaya matahari selanjutnya akan melewati lapisan epidermis yang tanpa warna kemudian melaju menuju mesofil. Pada bagian inilah sebagian besar kegiatan fotosintesis berlangsung.

Proses fotosintesis ini sendiri cukup kompleks dan masih dalam penelitian beberapa ahli. Masih ada banyak hal yang belum berhasil diungkapkan. Mengapa proses ini kompleks? Sebab ia melibatkan hampir semua cabang ilmu sains, misalnya bilologi, kimia dan juga fisika. Organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun tepatnya pada bagian stomata atau mulut daun. Proses fotosintesis ini terdiri atas dua rangkaian reaksi yakni reaksi terang dan juga reaksi gelap. Dinamakan rekasi terang sebab prosesnya membutuhkan cahaya. Sementara itu reakasi gelap adalah proses fotosintesis yang tidak lagi melibatkan cahaya tetapi hanya karbondioksida.

Dalam proses fosintesis, reaksi terang merupakan proses yang pada akhirnya menghasilkan ATP juga NADPH2. Dalam rekasi ini diperlukan molekul air. Proses rekais terang dimulai dengan menangkap foton yang dilakukan oleh pigmen klorofil yang berperan sebagai antenna. Di dalam daun, cahaya akan diserap melalui molekul klorofil dan kemudian dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Fotosintesis dimulai pada saat cahaya mulai mengionisasi molekul klorofil dan kemudian terjadi pelepasan electron.

 

Sementara itu, apa yang dimaksud dengan reaksi gelap adalah proses dimana ATP dan juga NADPH yang dihasilkan dalam proses sebelumnya kemudian menghasilkan sejumlah proses atau reaksi biokimia.Pada tumbuhan sendiri, reaksi biokimia ini akan terjadi siklus calvin dimana karbondioksida akan diikat dengan tujuan membentuk ribose dan lebih lanjut akan menjadi glukosa. Reaksi ini tidak bergantung pada ada atau tidaknya cahaya matahari.

Laju proses fotosintesis pada tumbuhan bisa berlangsung dengan laju maksimal jika unsur-unsur pendukungnya terpenuhi yakni antara lain: cahaya, konsentrasi karbondiosida, suhu, kadar air, jumlah fotosintet atau hasil fotosintesis dan kemudian tahap pertumbuhan tanaman itu sendiri.

pengertian dan ciri ciri reaksi kimia serta contoh reksi kimia dalam kehidupan sehari hari

Pengertian dan Ciri-ciri Reaksi Kimia serta contoh reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari


Sebagaimana proses fisika, suatu zat juga dapat mengalami reaksi kimia sehingga zat tersebut dapat berubah. Masih ingat, perbedaan perubahan fisika dan kimia?

Pada pembahasan kali ini kita akan mendalami tentang reaksi kimia, contoh reaksi kimia, pengertian reaksi kimia, ciri-ciri reaksi kimia, persamaan reaksi kimia, macam-macam reaksi kimia, laju reaksi kimia, penyetaraan reaksi kimia dan contoh reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian reaksi kimia

Pada reaksi kimia, satu zat atau lebih dapat berubah menjadi satu zat atau beberapa zat baru. Zat-zat yang bereaksi disebut reaktan atau pereaksi, sedangkan zat baru yang dihasilkan disebut produk atauhasil reaksi.

Persamaan reaksi kimia

Secara umum reaksi kimia dituliskan sebagai berikut:
A + B ===> C + D

A dan B = Reaktan (pereaksi), sedangkan C dan D = hasil reaksi (produk)

Reaksi di atas dibaca zat A dan zat B bereaksi menghasilkan zat C dan zat D. Sifat zat hasil reaksi (zat baru) sangat berbeda dengan sifat zat mula-mula (pereaksi).
Gambar: Contoh reaksi kimia (nuklir)

Cara penulisan persamaan reaksi kimia

Dalam penulisan reaksi kimia, wujud zat dituliskan dengan huruf abjad dalam kurung di belakang rumus kimia zat-zat yang ada dalam persamaan reaksi seperti berikut ini.

(s) : padatan, endapan, serbuk, batangan (s = solid)
(g) : uap atau gas (g = gas)
(l) : cair atau leburan (l = liquid)
(aq) : larutan atau terlarut dalam air (aq = aqueous)

Contoh:

1. Na(s) + 2H2O(l===> 2NaOH(aq) + H2(g)
2. CaCO3(s) + 2HCl(aq===> CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
3. N2(g) + 3H2(g===> 2NH3(g)
4. KI(aq) + Pb(NO3)2(aq===> PbI2(s) + 2 KNO3(aq)
5. Mg(s) + H2SO4(aq===> MgSO4(aq) + H2(g)

Pada penulisan reaksi kimia, kadang ada yang dituliskan angka koefisien reaksi. Perhatikan contoh nomor 1–4 di atas.

Koefisien reaksi adalah angka yang dituliskan di depan rumus kimia yang ada dalam persamaan reaksi. Angka itu digunakan untuk menyetarakan atau menyamakan jumlah masing-masing atom yang ada di ruas kiri atau di ruas kanan tanda panah.

Untuk angka satu tidak perlu dituliskan di depan rumus kimia zat-zat yang ada dalam
persamaan reaksi. Pada contoh di atas, reaksi nomor 1 mempunyai koefisien reaksi 1, 2, 2, dan 1.

Penyetaraan reaksi kimia

Persamaan reaksi dikatakan setara jika jumlah atom-atom di ruas kiri dan di ruas kanan adalah sama. Jika jumlah atom-atom di ruas kiri dan di ruas kanan tidak sama, maka persamaan reaksi dikatakan belum setara, sehingga harus disetarakan.

Perhatikan reaksi antara hidrogen (H2) dan oksigen (O2) berikut.

HO===> H2O (belum setara)

Untuk menyetarakan persamaan reaksi di atas, perhatikan jumlah atom-atom yang belum sama. Kemudian perhatikan tambahkan angka di depan rumus kimia yang jumlah atomnya belum sama.

Jika penambahan angka tersebut menyebabkan jumlah atom yang lain berubah, tambahkan angka di depan rumus kimia yang jumlah atomnya berubah tersebut. Hal ini dilakukan sampai diperoleh jumlah masing-masing atom sama.

Jika jumlah masing-masing atom ruas kiri dan ruas kanan sama, berarti persamaan reaksi sudah setara.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan tahapan penyetaraan berikut.

a. HO===> H2O (belum setara)
b. HO===> 2 H2O (belum setara)

c. 2HO===> 2 H2O (sudah setara)

Ciri-ciri reaksi kimia

Suatu perubahan kimia atau reaksi kimia dapat diketahui melalui gejala-gejala yang menyertainya. Gejala-gejala atau ciri-ciri reaksi kimia antara lain sebagai berikut.

1. Terjadinya perubahan warna.

Hal ini dapat kamu amati misalnya pada reaksi antara larutan amilum dan iridium. Hasil reaksi berupa larutan berwarna biru.

2. Terjadi gas

Pernahkah kamu berdekatan dengan bengkel las karbit? Bau menyengat yang kamu rasakan di dekat bengkel las karbit adalah gas etuna. Gas itu berasal dari reaksi antara karbit dan air saat digunakan untuk mengelas.

3. Terjadi endapan

Endapan hasil reaksi dapat kamu temukan pada alat-alatmemasak. Selain itu juga dapat kamu temukan pada proses penjernihan air yang menggunakan tawas.

4. Terjadi perubahan suhu

Adanya perubahan suhu dapat kamu amati ketika batu gamping dicampur air. Selain itu kamu juga dapat menemukan perubahan suhu itu pada reaksi karbit dengan air.

Reaksi kimia selalu disertai energi, baik berupa energi panas, cahaya, ataupun listrik. Pada pembelajaran selanjutnya kamu akan mempelajari tentang energi.

Reaksi kimia yang menghasilkan energi disebut reaksi eksoterm. Ada pun reaksi yang menyerap energi disebut reaksi endoterm.